"Apa benar kak
@mahesaGina pernah mau bunuh diri karena ditinggalin cowok?"
Darah Gina tersirap, dadanya sakit. Belum pernah pertanyaan ini ditanyakan di
akun twitternya, belum pernah ada pula pembacanya menanyakan ini secara
langsung kepadanya. Karena tidak pernah ada yang tahu masalah ini kecuali
keluarga dan editornya.
Seketika tangannya gemetar, matanya mulai buram. Bukan perasaan sewaktu hampir
bertemu malaikat maut yang dia ingat, tapi rasa sakit dan kesepian yang
menyergapnya waktu itu kembali datang.
Kamu sendirian Gina. Laki-laki yang kamu cintai tidak menginginkan mu lagi
selain untuk pelampiasan nafsunya. Semua yang kamu berikan kepadanya hanyalah
kesia-siaan.
Kamu tidak berharga.
Kamu sendirian.
Rasa 2 tahun yang lalu kembali. Waktu seakan tidak berarti. Self healing dan
terapi penerimaan tidak ada bekasnya. Saat dimana sakit yang dia rasakan di
hati, saat dimana tangis yang seakan tidak pernah melegakan digantikan dengan
keinginan menyayat pergelangan tangannya dan membiarkan darah mengalir.
Gina lebih baik mati kehabisan darah daripada terbangun dan merasakan kesepian
dan penolakan yang sangat. Tidak diinginkan dan kesepian adalah kombinasi pahit
yang mencekik. Nafasnya pendek. Seperti ingin menangis tapi tidak ada yang
keluar dari matanya. Ingin Ia berteriak tapi ini di bandara, tempat orang
lalu-lalang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar