Minggu, 22 Juli 2012

30 Reasons To Smile - Chapter 68


Glen berdiri dan menggantungkan tangan kanan nya yang terbuka di udara. Gue mendongak. Berpikir dia akan bantu gue berdiri dan kembali ke tenda putih di belakang. Sedikit kecewa karena entah kenapa, gue merasa membutuhkan waktu berdua seperti ini lagi sama dia, lebih lama.
Setelah naroh gelas wine itu di meja lampu duduk sebelah sofa dan berdiri, dia malah menarik pinggang gue supaya lebih mendekat ke dia. Muka gue memerah. Oh, I didn't expect this.
" Aku gak pernah slow dance sama kamu seumur hidup aku, lagu nya bagus. "
Gue menajamkan telinga. Thank God I Found You nya Mariah Carey, Joe sama 98 degrees.
" Tanpa nanya? Sopan. " kata gue lalu tertawa kecil. Dia mengedipkan mata kanan nya.
Mata biru gelap nya Glen adalah cara yang paling ampuh untuk menghipnotis gue. Langsung berasa abis minum wine 2 botol setelah liat mata nya lurus-lurus, sedekat ini.
" You're a good dancer. A master. " kata gue ke Glen.
" Yes I am, mam. "
Lalu musik berubah jadi musik tahun, I dunno 50's or 60's gitu..it's swing!! Gue menggeleng tapi Glen gak mau ngelepasin tangan nya. Baiklaaahhhh...berasa jadi peserta ballroom dance competion atau semacamnya gitu. Gue kebanyakan tertawa pas he lead me dancing. Gokil!
Badan gue dijauhin dari badan nya, disentak merapat lagi, kami berputar-putar, tertawa-tawa sampe habis satu lagu itu lalu kelelahan..untung bagian bawah gaun gue melebar. Haha!
" I almost forgot that you're a playful person. " kata gue setelah nafas kembali teratur.
" Hehe..ada lagi gak yang kamu lupa, Kay? "
Glen mendekatkan diri lagi. Memandang wajah gue dari jarak yang terlalu dekat sampai gue seperti takut bernafas. Lalu tangan kanan nya membelai pipi gue..
Gue inget sama yang ini, Glen. Masih inget sekali rasa nya waktu tangan dia sudah ada di pipi gue. Bulu di belakang leher berdiri. Dingin.
" DEE???? "
Suara teriakan C membahana, lalu derap langkah mendekat, sepertinya dia baru masuk rumah dari pintu belakang. Glen tangan nya membeku di wajah gue dan akhirnya gue berdehem..
" Living room, C!!! " sedikit berteriak lalu mundur selangkah menjauhi Glen.
Perubahan wajah Clara dari seneng ke kaget, seneng karena berhasil menemukan gue dan kaget melihat cuma ada gue sama Glen di sana.
" Speech time? And maybe you'll introduce Danny and Mark..they'll sing a song as a present for Derek and your mom. "
Gue mandang Glen, dia angkat bahu..seperti nya gak tau tentang ini.
" What song? Ini Glen aja gak tau. "
" Oh. I'm yours judul nya. " kata C.
" Okay. Mari kembali ke belakang. "
Clara pun mendahului kami, gue nanya itu lagu seperti apa. Glen pun menjelaskan sedikit. A ballad song. Inti nya lagu dari laki-laki ke perempuan nya, bahwa laki-laki itu punya banyak kekurangan memang, tapi dia selalu jadi milik sang perempuan.
Danny dan Mark sudah di depan panggung agak di sebelah kanan, duduk dengan gitar akustik dan ada satu lagi bangku kosong, pastinya buat Glen. Gue langsung berdiri di belakang mikropon setelah ambil segelas sampanye yg diedarkan beberapa orang pelayan di atas nampan.
Sempat melirik ke Glen yg mulai sibuk dengan gitar di pangkuan nya. Deja vu. Gue berdehem untuk menarik perhatian.
" Hallo, good afternoon everyone.. "
Gue tersenyum dan sedikit gugup karena menjadi centre of attention dalam sekejap. Melirik lagi ke Glen dan dia tersenyum, dia tau gue gak suka jadi pusat perhatian. Dan dia miming, take a deep breath..
Nurut dan kembali melihat ke undangan, tersenyum ke Mike yang terlihat tidak begitu ceria seperti tadi. Capek nya baru terasa mungkin yah? Lalu mulai berbicara..
Di tengah speech, gue sudah meneteskan air mata, Glen berdiri dan ngasih saputangan nya ke gue.
"...I'm such an emotional girl. Mom, you deserved to be happy. Altho we used to have ups and downs relationship, you againts me..remember Glen, aite? Haha.. "
Mom ketawa begitu jga Glen, yg lain gak ngerti kaya nya..tapi tetep tersenyum.
" Aku cuma mau mom tau, I love yis and I'm grateful that God chosen me to have an angel as my mum. Cheers for you, Derek, and Bill too.. "
Gue mengangkat gelas dan minum sampanye nya sampai habis. Semua orang di sana juga gtu. Even Mark yang lebih milih red wine.
" This is special from Danny, Mark and Glen..I'm yours. "
Tertegun denger pemenggalan kalimat yang barusan gue ucapin. Seperti bilang " Glen, I'm yours. "
Lalu mulai lah petikan-petikan gitar mengalun, ini membuat gue tersadar dan turun dari panggung.
Mom and Derek berdansa sendirian. Lagu ini buat mereka berdua. Gue berdiri di dekat Bill dan menyesapi lirik-lirik nya. Memperhatikan Glen dengan gitar nya plus dia nyanyi di beberapa part. His voice!
Airmata gue mengalir, lagu ini lirik nya indah sekali. Mau ngelap pipi pake saputangan nya G yang masih gue pegang, tangan gue ditahan dan Mike berdiri di depan gue. Dia menghapus airmata di pipi gue pake jempol nya. 2 tangan nya ada di rahang gue. Wajah nya serius sekali.
" Kamu keseringan nangis hari ini deh. "
Lalu dia meluk gue.
" Sudah lebih baik? "
" Klo enggak? "
" I can kiss you. "
Gue ketawa.
" Dee? " kata Mike, masih meluk gue.
" Ya? "
Lama sekali nunggu Mike bersuara lagi. Gue lepasin diri gue dan natap wajah nya.
" Mau bilang apa? "
Gue agak merendahkan posisi badan gue karena Mike tertunduk.
" Mike? "
Lalu dia mendongak dan tersenyum.
" Gak papa. Lain kali aja. "
Lalu perhatian gue teralih karena Danny ngucapin happy newlywed buat mom and Derek. Mereka udah selesai nyanyi rupa nya, gue pun bertepuk tangan kencang. Setelah mereka turun panggung, gue sedikit berlari nyamperin Danny dan meluk dia.
" Such a brill song!! It brought me to tears. "
" Glad you like it. Well, berarti blom beli cd kami yah jangan-jangan. " kata Danny sambil menyipitkan mata nya.
" Guilty! Sorry. Kalian ambil makan, yuk! "
Menurut dan kami pun terhimpun di satu meja bulat sama Colin dan salah satu kru tour yang nama nya Andy. Gue duduk diapit Glen sama Danny. Sabtu ini lebih indah dari yang gue bayangkan ternyata.
" Dee? " pundak gue dipegang dan ternyata Mike.
" Iya? Wanna join us, Mike? "
" Aku pulang dulu ya? Nanti sore ke rumah sakit lagi soal nya. "
" Oh. Mau dianter ke depan? "
" Gak usah. "
Gue berdiri.
" Thanks yah udah jadi part of this wedding party. "
" No problem. See ya tomorrow at lunch. " Mike ngomong gtu sambil pegang 2 pipi gue.
Dia nyium...sudut bibir gue. Agak kaget karena ini pertama kali di publik..lalu dia meluk gue lama sekali.
Semua baik-baik aja kan..ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar