Sabtu, 09 Juni 2012

30 Reasons To Smile - Chapter 63

" Eh. Can I help you? "
Di tengah beresin meja buat makan malam sekeluarga, bel pintu bunyi. Gue yang buka karena yang lain pada sibuk sendiri.
Cowok di depan gue terlihat kaget karena yang bukain pintu itu perempuan yang tadi siang nabrak dia di restoran fastfood.
Terlihat rapi dengan kemeja biru langit dan celana jeans skinny nya yang berwarna hitam. Plus jaket berbahan kaos warna hitam dengan motif kotak-kotak bergaris tipis dan ada kapuchon nya. Kacamata nya gak dipake dan mata nya jadi terlihat berwarna abu-abu. Tadi siang gue liat mata nya hijau. Berarti mata nya kemungkinan berwarna hazel. He has a beautiful eyes. Bulu mata nya panjang dan lentik.
" Need to see your father. " kata nya membuyarkan lamunan gue.
" Oh. Sure. Come in, Mike..right? " kata gue. Karena gampang lupa, gue meyakinkan diri klo emang nama nya dia Mike.
" Yes. Mike. " kata nya sambil melewati gue.
Menyuruh dia duduk di sofa ruang tamu lalu ke dalem dan manggil Derek untuk ngasih tau kedatangan Mike. Melanjutkan menata meja. Mom memutuskan membuatkan Mike minum dan nganterin sendiri ke depan.
Kembali dengan tersenyum penuh arti dan ngambil satu piring makan lagi untuk ditaroh di sebelah bangku gue.
" He stay for dinner? " kata gue.
" Yes. He's cute. "
Eh? Mom bilang gitu sambil mengedipkan mata kiri nya. Sejak kapan mom jadi centil? Gue dibuat melongo.
" Siapa yang mau gabung makan malam sama kita? " C nanya ke mom.
" Intern di rumah sakit, dia tadi disuruh Derek ke sini untuk anter berkas buat pengobatan gratis minggu depan. " kata mom, masih dengan senyum yang di mata gue terlihat aneh.
" Is he cute? " kata C.
" Liat aja di ruang tamu. " kata mom.
Lalu C pun berjingkat-jingkat ke ruang depan dan kembali dengan senyum yang terlalu aneh bagi gue..plus cekikikan. Mom juga bersikap seperti itu sekembalinya C dari ruang tamu. Mom ngasih jempol nya, C pun ngangguk-ngangguk. Ini kenapa ya sama mereka berdua??
Mike terlihat sedikit canggung di awal tapi lalu dia seperti sudah jadi teman dekat keluarga ini. Gue tetep gak ngobrol sama Bill. Bodo lah dibilang kekanakan sama mom.
Dessert nya waffle plus es krim. Boleh pilih sendiri rasa es krim nya, ada vanilla, strawberry dan coklat. Bisa dikombinasi juga kok. Gue suka banget mendekorasi waffle itu, jadi setelah C naroh 2 scoops es krim pilihan masing-masing, lalu gue tambahin whipped cream, campuran buah-buahan dalam kaleng plus cherry on top. Yummy!
Peraturan gadgets off while brekkie/lunch/dinner di keluarga ini bikin gue tambah gak tenang, penasaran Danny bales email gue lagi apa enggak! Maka nya gue jadi agak bengong pas dessert time. Menikmati waffle tapi pikiran gue kemana-mana. Gak kemana-mana juga sih, cuma ke Danny dan Luke. Hmmm..
" Deena Allison Kayleigh?! " suara mom membuyarkan lamunan gue.
" Eh..yes, mom?? Sorry. " kata gue. Muka memanas, malu karena ketauan bengong di meja makan dan semua lagi ngeliatin muka gue.
" Kamu kenapa? Tumben bengong gitu. "
" Enggak, aku gak papa kok. Lagi nunggu email penting aja. "
" Danny. " kata Bill. Gue terkaget lalu nendang kaki nya di bawah meja. Dia teriak kesakitan. Gotcha! Don't mess around with me. I used to be a famous golden kicker pas masih latihan sepakbola dulu di Dublin.
Mom mengerutkan dahi nya. Saling berpandangan sama Derek.
" Danny siapa? " kata mom akhirnya.
" Cuma temen lama, mom. Danny O' Donoghue. "
" Eh, apa kabar dia? Kamu masih berhubungan sama dia yah? "
" Not really. " kata gue.
" Klo Glen? How's he? " pertanyaan Derek ini bikin gue membatu sebentar.
" He's..fine..I assume... " kata gue lalu terdiam sebentar.

" Excuse me. " akhirnya gak kuat.
Gue berdiri lalu ke kamar mandi besar di dekat ruang keluarga. Sempat menyambar smartphone gue di "kotak gadget" lalu mengunci kamar mandi setelah masuk ke sana. Duduk di closet lalu ngecek. Tersenyum lebar karena ada 1 email dari Danny.
" Gimme yer address and I'll send you a copy of each the script's album..with signatures ;) I'll let you know if I have a gig or two in NY. Oh, I wish I could come back to NY!! Skype soon, please!! :) "
" Oh..nice trick untuk tau alamat gue. :p I'll buy it, don't worry, bruv. :-) Skype? Sure! If only you're alone in yer apartment. ;) I'll add yer skype account later on. Still at dinner with mom n Derek. How's he? You know who.. "
Akhirnya nanya juga tentang Glen lewat Danny. Glen looks healthy tapi gue cuma mau memastikan saja. Apa kepala nya sudah baik dan kesehatan nya sudah sepenuh nya pulih.
Menunggu sambil cek yang lain. Shena sama Peter sms gue, mereka sibuk tapi gak lupa komunikasi sama gue lewat sms tiap hari. Peter udah lulus S2 dan running their family's advertising company di London. Klo Shena sih malah di Paris, belajar di salah satu merek pakaian terkenal. Rencana nya dia akan buka clothing line aja. Passion nya 2 tahun terakhir ini beralih ke fashion.
" He's doin' great. You shud meet him, dee. Gak kangen apa sama dia? Apa lebih kangen sama gue? ;p Oh, can you just go to London now? Freakin need to see ya and catch up yer updates. Let's do video call now! Give me yer number!! "
" Glad to know it. And how bout ya? Haha! I said I'm in mom's, silly. About Skype, I'll working on it in about an hour from now. How about that? "
Klo ini gak butuh lama buat nunggu balesan nya.
" I'm doing suppa great!! Okay. An hour from now. I'll let you know if I'm already at home. See ya! Uh. Excited! ;-) "
" Haha! Yea rite. :p "
Terkaget karena pintu diketuk. Gue pencet tombol flush buat alibi.
" Are you okay, dear? " suara mom.
" Ye, mom. In a bit. " teriak gue.
Gue berkaca lalu membasahi tangan biar dikira abis cuci tangan. Mendapati mom masih berdiri di depan pintu begitu gue buka.
" Are you okay? Es krim mu lumer tuh. " kata mom sambil membelai rambut gue.
" I'm okay now, mum. Let's return to the dinner table. " gue merangkul mom.
Gak mengembalikan smartphone gue ke kotak gadget, udah gue silent tadi..well, vibrate mode sih sebenernya. Hehe..
Sepertinya akan menginap di sini malam ini. Pinjem laptop mom dan skype sama Danny nanti. Sounds like a great idea. Ada kaos dan baju tidur gue yang ditinggal di sini. Of course lah, ada satu kamar yang emang diperuntukan buat gue di apartemen ini. Gue nya aja yang gak mau tinggal di sini setiap hari.
Mom and Derek said mereka udah dapet rumah yang bagus untuk ditinggali, sekalian buat bulan November. Deket sama rumah sakit dan rumah nya bergaya Victoria. Gak terlalu besar tapi cantik.
Sebulan sebelum pernikahan, mereka akan pindah ke sana. Kamar buat gue tetep disiapin. Masih pengen banget gue tinggal bareng mereka tampaknya.
" Dee, anter Mike ke depan gih. " kata mom setelah dinner selesai dan Mike pamit pergi ke rumah sakit lagi.
Why me?? Langsung mencium gelagat yang aneh di sini, konspirasi nih sepertinya. Mana C pake senyum-senyum gitu.
" Gak papa, saya bisa keluar sendiri kok. " kata Mike gak enak.
" Dee gak keberatan kok, Mike. "
Apa-apaan sih mom ini? Udah kaya juru bicara gue aja, emang gue artis atau tokoh masyarakat yang terkenal gitu?
" Gue anter, Mike. " gue nengok dan senyum ke arah nya.
Mike balik tersenyum manis. He's too cute to be a doctor. Hehe..
Lalu dia pamit ke semua dan gak lupa bilang terima kasih. Mom nyerahin his cell phone yang tadi ditaroh di gadget box. Gue anter dia ke ruang tamu lalu buka pintu.
Jalan di lorong ke arah lift, sepi.
" Dee? "
" Yes? "
" Can I have your number? " kata Mike.
" Sure. "
Exchanging numbers lalu nunggu lift. Tadi nya dia nyuruh gue masuk aja, tapi ada sesuatu yang bikin gue mau nemenin dia di situ. Percakapan kami mengalir begitu aja tentang Los Angeles, his home town. Sayang lift cepet dateng. Hmmm..tadi kaya nya gue agak ogah yah nganter dia, sekarang kenapa pengen ngobrol banyak?
Masuk lift tapi dia nahan pintunya.
" We shud go out sometime. You know..coffee, lunch or..maybe dinner. Membayar dinner tadi. " kata nya.
Ngucapin 2 kalimat yang terakhir sambil menunduk, muka nya sedikit memerah waktu dia mendongak lagi untuk liat wajah gue.
Tersenyum sambil mengangguk sebagai jawaban nya, setelah itu dia pun makin lebar tersenyum. Lalu dia melepas tangan nya dari pintu lift. Sebelum pintu nya tertutup rapat dia sempat melambaikan tangan nya sambil bilang "goodnite".
He's too cute and sweet!! Berbalik dan senyum-senyum sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar