Selasa, 22 November 2011

30 Reasons To Smile - Chapter 4


“ When will they start playing? The band. “ tanya gue ke Nina. Jam kecil di deket laci susun berisi peralatan makan nunjukin pukul 6:45 pm.
“ At 8..sometimes 9. But tonight maybe at 8. “
Gue ngangguk-ngangguk. Lalu ada pelanggan yang manggil gue. Minta dibawain air lagi. Walau sibuk melayani pesanan, gue tetep merhatiin sekelompok orang yang lagi soundcheck di stage kecil di depan. Ada 4 orang cowok tapi gue gak terlalu bisa merhatiin seperti apa muka mereka.
“ Is that okay if I stay and watch the band?? “ kata gue ke Nina pas kami stand by lagi di tempat kami.
“ Ask Mr. O’Mallory..or Stevan. “ kata Nina.
Stevan adalah kepala waiter disini, kapten kami. Umurnya 28 tahun dan orang nya sangat supel. Dia baru masuk di shift 2, jam 4 sore dan langsung menyambut gue dengan senyum lebar. Menyapa gue dengan ucapan selamat datang di tim nya. Cowok itu klo gak salah dari Eropa Timur gitu deh, gue lupa nama negara nya.
Gue mendeskripsikan cowok ini sebagai cowok dengan perawakan dan wajah yang mengingatkan gue ke film-film drakula jaman dulu. Kaya di salah satu film nya Brad Pitt, Interview with Mr. Vampire judulnya klo gak salah. Misterius dengan rambut dan mata gelap nya, gigi taring terlihat, tapi sangat menarik dan bikin penasaran. Mungkin di sini banyak yang naksir sama Stevan. Gue sih males klo deket-deket sama cowok yang banyak fans nya. Ribet duluan yang ada.
“ Stevan.. “ gue manggil dia yang baru keluar dari kitchen.
“ Yes?? “ kata nya setelah ada di deket gue.
“ Can I stay n watch the band?? I love seeing live music.. “
“ Sure!! Bantuin Adam juga boleh. Dia yang bertanggung jawab ngurusin band atau penyanyi yang tampil di sini.. “
“ Bantuin nya ngapain aja?? “ kata gue penasaran sekaligus bersemangat.
“ Biasa nya sih ngurusin kebutuhan mereka. Kaya handuk bersih, minuman, air mineral atau bir dan makanan mereka. “
“ Ohh… “
“ Atau stay di sebelah panggung pas mereka perform, jadi klo mereka butuh sesuatu..bisa lu ambilin. Ngambil semua kebutuhan yang ditaroh di ruangan mereka di belakang. Yang deket loker cewek itu loh..tau kan? “
“ Tau..tau. boleh gak yah gue bantu Adam?? “
“ Pasti boleh. Nanti gue yang tanya ke dia. I’ll let you know after that. “
“ Okay. “
Gue kembali kerja dan sempet ke toilet untuk ngecek SMS yang masuk. Dari Shena, kata nya nanti mau jemput gue. Super kangen katanya. Dia kan weekend libur, jadi bakal stay di rumah aja dari besok. Dia punya apartemen kecil yang bagus di deket kampus nya.
Apartemen itu adalah love nest nya, tempat dia sering berduaan sama Dylan McDermot. Pacar nya yang udah 2 tahun putus nyambung terus sama Shee. Laki-laki itu berumur 27 tahun dan dia adalah junior marketing manager di salah satu perusahaan ayah nya Shena. Karena umur yang terpaut jauh dan juga karena ayah nya Shee lah, mereka harus back street.
Mungkin ayah nya akan marah klo dia tau Shee pacaran sama Dylan. Gak mungkin Shee akan dibolehin tinggal sendirian lagi di apartemen. Gue bilang akan nginep di rumah nya Shee malam ini, dia pun dengan senang hati akan membiarkan gue nginep di sana, klo perlu sepanjang weekend. Bisa aja sih gue nginep disana terus, sementara hubungan gue sama mom masih renggang gara-gara semalem, tapi dari The Bottom Of The Hill ke rumah Shee agak jauh. Bisa-bisa gue terlambat.
Ahh..mom. Gue SMS mom biar gak khawatir. Mumpung inget, bilang aja sekarang klo gue mau nginep di rumah Shee nanti.
“ Will sleep over at Shena’s tonite. “
Gak dibales, tapi sudah terkirim. Biarin lah. Siapa tau masih sibuk ngurus pasien-pasien di St. James Hospital atau males bales karena masih marah sama gue. Yang penting SMS nya gak pending atau failed, pastilah nanti dibaca sama mom.
Jam 7:30 Adam udah menginstruksikan apa-apa aja yang mungkin gue bisa bantu selama band malem ini perform. Gue pun berdiri di salah satu sisi samping panggung yang lebih dekat ke arah backstage. Biar gue gampang bergegas klo Adam butuh gue ambil sesuatu di ruangan artis. Sedangkan dia berdiri di sebelah Gary, manager band ini, di sisi panggung yang berseberangan sama gue.
Nina bilang band ini bagus, suka bawain lagu dari band yang terkenal macam Oasis dan U2. Kadang The Beatles juga. Ahh..pasti keren.
Nina juga ngasih peringatan sama gue..hati-hati sama vokalis nya. Playboy. Klo ada karyawan baru suka dideketin. Haha! Mana mau dia ngedeketin gue?? Gue kan gak menarik. Tapi kenapa dia bilang gitu?? Apa Nina salah satu korban nya??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar