Senin, 17 Oktober 2011

The Afternoon Smiles - Chapter 32

The Love Story Continues

Deadlines!!
Cuma itu yang ada di kepala gue begitu sampe rumah.  Lalu hari-hari berikut nya, ngobrol sama Danny (lewat media apapun) adalah my biggest distraction. Melihat daftar deadlines gue dan merencanakan apa yang harus gue kerjain duluan.
Oh iya, sesuatu yang dimaksud Danny yang dia taroh di tas biru tua gue itu adalah sebuah gelang perak yang cantik. Banyak bintang yang menggantung di gelang itu dan ada semacam liontin berinisial huruf “d” dengan sebuah hati berwarna merah di dekat nya. Sangat simbolik!! Gue sekarang punya 2 gelang yang mewakili Danny. Dipake nya satu di kiri, satu di kanan.
Gue foto tangan gue dengan gelang itu lalu gue upload di facebook denga judul “love bracelet”. Status gue di facebook pun udah in a relationship, tapi gak nyambung ke Danny. Banyak juga sih yang nanya gue pacaran sama siapa, tapi gue cuma senyum doang. Nanti klo Danny request relationship, baru deh gue confirm.
Seakan alam semesta dan seisi nya berkonspirasi demi berhasil nya hubungan gue sama Danny, di rumah ada komputer!! Adek gue beli ternyata!! Alhamdulillah.. Dengan senang hati gue langsung beli modem nya.
Nemuin Mbak Irma beberapa hari setelah gue dateng dan cerita panjang lebar di kamar nya seharian. Dia sangat terhibur ngedengerin cerita gue. Semua gue certain, gak ada yang ditutup-tutupi.
Sedangkan pacar saya yang di Guildford, seperti nya jadi semakin sibuk. Dia cari kerjaan tambahan sana-sini seperti nya. Dan dia punya satu impian yang harus dia realisasikan tahun ini, punya album solo. Saya dukung 100% sayang!!
Ada untung nya kami jauh, karena kami bisa konsentrasi ngerjain semua pekerjaan kami yang tertunda karena kedatangan gue ke London kemarin itu. Karena gue ada kebutuhan financial yang dikejar, gue pun ngambil semua kerjaan yang mampir ke tangan. Tulisan maupun acara banquet di hotel. Banyak banget yang nikah. Mungkin karena Agustus akan mulai puasa kali ya.
Alhamdulillah komunikasi kami lancar. Kami berusaha punya dan pake semua akses yang memungkinkan. Telpon, whatsapp, email, facebook, twitter, skype..tapi paling sering sih kirim-kiriman SMS.
May 2nd 2011 09:30 WIB.
Daritadi sebenernya udah di depan komputer, tapi ngerjain tulisan. Makin deket jam nya, makin deg-degan. Bikin minuman dingin favorit gue dulu deh..
Begitu balik lagi ke depan PC..
“ Danny Owen is calling.. “
Tulisan itu di layar..ahhh..tangan langsung gemeteran. No..bukan layar mobile phone, tapi layar komputer. Pasang headset dengan terburu-buru. Yes!! It’s our first skype chat. I brought my web-cam yesterday and Danny’s using Luke’s. lalu 3 detik berikut nya. I saw his face..his smiling face. I’m waving my hand. Agak terharu gini jadi nya. Kangen!! Dia make kaos abu-abu gue. Gue sendiri juga pake kaos nya Danny. Hehe..kompak!!
“ Hey, love!! “ kata nya. Dan sepertinya delay.
“ Hey, sayang. How’s your weekend?? Went to mom’s?? “
Gue inget tadi dia kirim SMS bilang klo baru pergi ke London lagi. Aahh..skype nya delay.
“ Mom’s asking your phone number, dear. “
“ Really?? You can give her my number, sayang. “
“ Ohh..okay. Will do. “
“ What with that smiles on your face?? “ kata gue. Daritadi senyum mulu nih pacar.
“ Heh?? Haha!! Just a happy feeling. Because sometimes our whatsapp videos are messed up, rite?? And now..there you are..in front of me. You have no idea how much I missed you here at my apartment. How I miss your sweet face. “
Aaahh..muka gue langsung panas. Merah..malu..tersanjung. Hihi..
“ I miss your neat well organized bed room, sayang. “ kata gue.
“ Why my bedroom?? Not me?? “
Gue pura-pura mikir..naroh telunjuk di pelipis lalu ketawa.
“ I miss you more than anything. “ kata gue setengah nyanyi.
Sebulan pacaran, sampe dua bulan. Entah kenapa sabar nya gue selalu ada diambang tertinggi. Gak pernah berpikiran negative sama Danny disana. Klo misal nya telpon gak diangkat, kirim SMS lama dibales, kepala gue gak langsung berasap emosi gitu..langsung mikir klo mungkin Danny nya lagi ngelakuin apa gtu. Karena klo hal-hal seperti itu terjadi, dia pasti minta maaf pas udah bisa komunikasi sama gue. Jarang juga sih kaya gini.
Juni awal, gue shipping a birthday gift for him. Mudah-mudahan pas tanggal 30 sampe di apartemen nya Danny. Amin. Gue ngasih dia kemeja, kaos sama jam tangan.
Seminggu sebelum hari ulang tahun nya, Danny kirim SMS. Ternyata paket nya udah sampe. Gue pun mewanti-wanti supaya paket itu baru dibuka pas hari H nya. Pacar gue pun merengek dan merayu..dia mau buka sekarang kata nya!! Langsung aja gue telpon.
“ If you open it.. I’ll smack you, Daniel Joseph Owen!! “ kata gue hampir teriak.
“ So be it!! It means that you’ll be here, right?? “ kata nya lalu ketawa. Sial!!
“ Aaarrgghh..please!! listen to me..It’s your birthday gift. So you must open it on your birth day! Okay, sayang?? “ gue ngasih penekanan di tiap kata nya.
“ Okay!! Huh!! I hate you now.. “
“ You are mean!! You said you hate me..who just gave you a birthday gift. “ kata gue dengan nada sedih.
“ Haha.. You know I was just joking, sayang. Thank you very much. I love you, pumpkin. “
“ Hehe..I love you too, silly. I must go to sleep now. See you when I see you, dear. Gonna turn on your lullaby song. “
“ Nice. Goodnite. I’ll see you in your dream, love. “ gue tersenyum.
Ya Allah..panjangkan jodoh kami. Amin.
July 2nd 2011
Kami skype-an lagi. Danny make kaos dari gue. Waktu dia buka paket hadiah ulangtahun dari gue pas tanggal 30 Juni jam 00:00 waktu Guildford, which is saking gak sabar nya, dia langsung nelpon dan bilang klo suka semua. Paling suka sama jam tangan nya. Iya, dia ketawa-tawa sedangkan gue dibangunin tidur nya..baru juga merem 2 jam. Tapi Alhamdulillah deh..
“ Check your facebook wall. I sent you something. “
Sesuatu yang gue maksud adalah link lagu baru nya Simple Plan featuring Natasha Bedingfield berjudul “Jetlag”. Dengan sisipan pesan..
“ Happy 3monthsary. A very beautiful 3 months that we shared and I want more months with you.. love. “
“ Aaahh..that’s a very beautiful song. Love you, darling. “
Dia nyium layar PC nya. Haha..
Lalu dia pamit sebentar dan balik dengan gitar.
“ I’ll sing you something. Just learned this song..only for you. “
Aahh..ternyata lagu When Will I See Your Face Again nya Jamie Scott and The Town. Terharu. Lalu setelah selesai kami mencium layar komputer masing-masing. Emang aneh sih..tapi mau gimana lagi?? Haha..
“ Happy 3 monthsary. “ kata Danny. Gue tersenyum lalu pandangan gue beralih ke sesuatu di deket layar nya.
“ Is that Timmy?? “ kata gue sambil nunjuk letak sebuah boneka.
Ehh..boneka apa patung yah itu?? Timmy adalah salah satu karakter di serial kartun bikinan salah satu stasiun tv di Inggris yang judul nya “Shaun The Sheep”. Timmy itu domba kecil yang lucu dan selalu make empeng kuning di mulut nya dan kadang dia bawa boneka merah atau orange.
“ Yes. It’s Timmy. “ kata Danny sambil ngedeketin Timmy ke layar.
“ Love this character. He’s cute!! “ kata gue. Gemes.
“ Listen..if we still like this at April 2nd  2012. You’ll get one of this. “
“ You’ll give me Timmy doll? Really?? “
“ Yeah. If we still in this situation, same feelings between us.. “
“ Or more?? “
“ That would be perfect. “
“ Amen. “  gue ngusapin 2 tangan ke muka.
“ I love the fact that although we’re millions miles away, we never  have a serious fight. We survive and I have faith on us. Now..please see your facebook notification, sayang. I’m sorry it takes too long to ask you about it. Happy 3monthsary. I love you. “
He has requested relationship status on facebook. Dan dia ganti profil picture nya dengan foto kami berdua, foto pas dia nyium pipi gue di Marie’s. Foto ini salah satu yang gak di upload ke facebook setelah gue balik ke Jakarta. Sengaja karena kami mau diem-diem dulu tentang hubungan kami. Dari keluarga gue terutama, karena di facebook saudara gue banyak juga. Dia juga mungkin butuh waktu untuk ngasih tau semua orang. Gue tersenyum dan nge-klik “confirm” di layar komputer.
“ Thank you, love. “ kata gue begitu balik ke skype.
“ Thank you. “ dia nunjuk gue pas bilang ‘you’.
It’s officially announced..
Danny Owen is in a relationship with Dee.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar