Selasa, 13 Desember 2011

30 Reasons To Smile - Chapter 14

Nina heboh pas gue certain tentang apa yang terjadi antara gue dan Glen.
“ Besok harus cerita selengkapnya!! “ kata Nina lewat SMS.
“ Okay. “ gue bales.
Ketawa ngebayangin besok pas masuk kerja.
“ Seneng banget kaya nya.. “ kata Glen. Kami lagi duduk di deket patung Molly Malone. Salah satu sudut Grafton Street favorit kami.
“ Haha..Nina. I just told her what happened with us. “
“ Ohh… “
Kaya nya Glen bisa ngebayangin gimana heboh nya Nina, dia ngangguk-ngangguk sambil ikutan nyengir.
Hari ini dia manis sekali. Dari keluar rumah sampe semenit yang lalu megang tangan gue terus. Naik bis kesini dan sebentar lagi dia akan nyiapin diri buat tampil. Cari duit lagi. Demi masa depan nya. Masa depan..kami, mungkin.
Tadi sempet bikin makanan dulu, makan siang buatan rumah. Glen bilang gue harus berhemat. Biar bisa kuliah, gak terus-terusan beliin dia makanan. I’m totally okay with it, kadang pun dia bayar makanan nya sendiri kok. Gak selalu gue yang bayar. Tapi dia akhirnya mengatakan ide bagus itu, bikin makanan di rumah trus dibawa.
Dia beberapa hari ini sangat concern sama keinginan gue kuliah. Disuruh hemat terus, kadang malah makanan satu orang buat berdua. Hehe..
Baru aja Glen selesai nyanyiin lagu U2 yang Where The Streets Have No Name dengan sangat baik. Lagu yang video klip nya bikin dia mau jadi musisi, main musik untuk banyak orang. Sekarang dia mempersiapkan lagu berikutnya.
“ Wanna join me, darling?? “ kata Glen ditengah-tengah dia nyanyi.
Gue menggeleng-geleng sambil tersenyum. Gila! Gue selalu grogi klo tampil di depan orang. Se–simple pidato tugas sekolah aja gue bisa keringet dingin, ini lagi. Makanya gue salut sama para artis yang kerjaan nya tampil di panggung, di depan banyak orang.
“ Oh. C’mon!! I know you love this song..and you have a beautiful voice. “
“ Shut  up, Glen Joseph Power!! Just do your thing. “ gue mengibaskan tangan.
“ Haha..okay. Apparently, I have a shy girlfriend. But, this song is for you. “
Lalu mengalun lagu I Stand By You dari The Pretenders. I love this song.

Oh..why you look so sad? Tears are in your eyes. Come on and come to me now. Don’t be ashamed to cry. Let me see you through, cause I’ve seen the dark side too..
When the night falls on you. You don’t know what to do. Nothing you confess. Could make me love you less. I’ll stand by you. I’ll stand by you. Won’t let nobody hurt you. I’ll stand by you.
So if you’re mad, get mad. Don’t hold it all inside. Come on and talk to me now. Hey, what you got to hide? I get angry too. Well I’m a lot like you.
When you’re standing at the crossroads and don’t know which path to choose. Let me come along cause even if you’re wrong..I’ll stand by you. I’ll stand by you. Won’t nobody hurt you. I’ll stand by you. Take me in, into your darkest hour. And I’ll never desert you. I’ll stand by you.
And when..when the night falls on you,baby. You’re feeling all alone. You won’t be on your on. I’ll stand by you. Won’t let nobody hurt you.

Glen menyanyikan lagu pop rock itu dengan sangat sempurna. Gue sampe meneteskan air mata. It’s like the soundtrack of our relationship, I know it won’t be easy. Tapi kami ada untuk saling menguatkan, saling mendukung..dan saling mencintai.
Hey..I never said those 3 words directly to him.
Ini lagu terakhir sore ini. Gue menghampiri dia yang membereskan gitar nya. Lalu setelah selesai, dia berdiri dan langsung gue peluk. Beberapa detik lalu mandang wajah nya lurus-lurus.
“ I love you, Glen Joseph Power. “ lalu gue cium bibir nya yang tipis dan merah. Di pinggir jalan. Di lalu lalang orang di Grafton Street.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar