Jumat, 23 Desember 2011

30 Reasons To Smile - Chapter 23

Brilliant sekali kamu, Glen Joseph Power!! Meninggalkan gue sendirian disini dengan hati patah dan tanpa penjelasan. Mengembalikan uang kuliah yang tadinya udah gue ikhlaskan buat dia ke mom. Briliant! Jadi hanya gue yang gak tau rencana ini? Dia berkonspirasi sama mom biar semua ini terjadi. Kenapa? Kenapa mom juga ikut-ikutan?
Disaat sedang mencintai seseorang dengan sepenuh hati, dia malah pergi. Benar-benar gak ada cinta sejati sepertinya di dunia ini. Hidup bahagia selamanya apanya?
Baik kalau itu maunya dia. Semoga semua impian mu tercapai, Glen. Semoga semua komunikasi yang kamu putuskan ini bisa bermanfaat buat kamu. Semoga sukses.
“ Jangan pura-pura kuat, gue tau sebagaimana besar cinta kalian berdua. Glen pasti punya alasan ngelakuin ini semua, Dee. “
Nina dateng ke rumah pagi nya. Mata gue bengkak tapi gue udah berenti nangis. Dia sepertinya tau ada sesuatu yang terjadi, tapi gak tau klo Glen mutusin gue seperti ini.
“ Kemaren dia sempet bilang..jagain Kay yah, Nina. Jagain malaikat gue yang satu itu. “
Dan airmata gue pun turun. Kenapa Glen begitu sih? Bilang gitu ke Nina tapi gue diputusin. Jahat!
“ Dia mau lu ngelanjutin hidup lu, Dee. Cari orang lain. “
“ Klo gue mau nya dia gimana? Dia kira segampang itu jatuh cinta? Dasar bodoh! Glen Joseph Power bodoh! Pria paling bodoh yang pernah gue temuin. “
Nina meluk gue dan dia ada sampe malam, nginep di kamar gue. Hari yang sangat panjang dan terasa berat. Mata gue bengkak. Hati gue sakit. Tertidur puluhan kali karena capek menangis. Can I just eat something? Obat penenang atau alkohol mungkin? Apapun yang bisa ngurangin sesak nya.
Begitu terus selama dua hari penuh, hampir aja gak makan.
Lalu Shena datang dan marah-marah. Dia teriak-teriak..masa hanya karena patah hati sahabat nya jadi gak mau makan? Gak berenti nangis? Dia maksa gue makan. Dijejelin apapun yang ada di dapur.
“ Perasaan Glen itu hanya lelaki biasa deh, kenapa dia bisa bikin sahabat gue kaya gini? Listen, it’s his lost if he left you! “ kata nya tanpa perasaan.
“ It’s mine too. I loved him, Shee. “
“ Trus klo dia ninggalin lu kaya gini? Milih musik daripada perempuan yang dia cintai dan mencintai dia? “
“ It’s not between music or me. “
“ Heh! Jadi perempuan jangan buta gitu ah klo udah jatuh cinta. “
“ Talk to my hand. “ gak terima diceramahin sama orang yang pacaran aja back street.
“ At least..pacar gue gak ninggalin gue, Kay. “
Plak.
Baru sadar gue klo punya sahabat bengis kaya dia.
Tapi Shena ada benarnya. Gue bukan prioritas nya Glen, buat apa gue terus-terusan begini?
“ Liat itu muka, gue gak punya sahabat jelek kaya gini! Ikut gue pergi ke Skotlandia. Ayok!! “
Hah? Scotland? Sekarang?
Bengis. Maksa. Rese. Shena.
Dia masukin beberapa barang-barang gue ke tas. Hanya beberapa baju. Dia bilang gue bisa pake baju nya atau beli aja nanti. Mom sepertinya membiarkan dia membawa gue ke mobil nya, ke bandara lalu terbang ke Scotland dengan pesawat pribadi milik ayah nya.
Gue diem dan dia terus bercerita tentang hal yang lucu-lucu. I am numb, Shee.
“ Gue sengaja ambil cuti yah, Kay. Awas aja klo muka ditekuk lu jadi permanen. “
Ah! Dia manggil gue Kay..Glen kan manggil gue dengan nama itu juga.
” Can you just call me Dee? From now on? “ kata gue ke Shee.
“ As you wish, princess. “
Scotland..can you heal my broken heart?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar