Sabtu, 03 Desember 2011

Scream My Heart Out

Saya, pada dasar nya tidak suka perubahan. Pun perpisahan. Jadi dia adalah perubahan paling yang tidak saya suka tahun ini. Kalimat inti nya sih : ‘we are close jadi we were close’. Beda to be saja tapi makna nya berubah 180 derajat.

Dari ‘selalu bales pesan’ ke ‘berbulan-bulan gak (blom) pernah dibalas’. Dari ‘panggil baby, hunny, dear’ ke..none. dari ‘bales-balesan mention di twitter’ ke dia gak pernah update twitter. Dari ‘selalu tau kegiatan nya’ ke ‘gak tau apa-apa’. Dari ‘his special friend’ to ‘just friend’..I guess. That’s a BIG THING for me. Kasian yah saya? x))

No..he’s not my boyfriend, not even close. Kami hanya sering ngobrol di private message facebook setelah pertemuan tidak sengaja kami tahun lalu. Pertemuan yang diawali karena dia adalah personel tambahan di suatu band yang saya suka dan ketemu di sebuah radio. Gak ada apa-apa di awal, tapi setelah dia pulang ke negara nya..kami jadi sering berkomunikasi dan saya pun mulai suka sama dia.

Dia? Entahlah. Selain our silly flirty conversations..saya sama sekali gak tau apa yang dia rasakan terhadap saya. Tapi dia bilang ke temen saya klo dia nyaman sama saya. Oke, nyaman adalah pertanda baik, bukan?

Saya suka klo dia mulai menjuluki saya, selain dear, hunny, baby tadi, dia suka menyapa saya dengan sweet cheek, my nightmare, crazy nutbag, atau sapaan lain nya. I know, itu emang sapaan wajar dari mereka yang lahir dan besar di negara itu..but still, it feels great.

Di satu masa dia adalah laki-laki terdekat saya. He once said we might have a groovy kind of love when I told him about the fact that I dreamed about him the other nite. Dan dia langsung penasaran sama apa yang dimimpiin saya waktu itu.

Laki-laki berumur 3 tahun lebih tua dari saya itupun selalu bisa membuat saya tersenyum dengan jawaban-jawaban nya yang manis dan dewasa. Saya ingat waktu dia cerita kalau ada pelayan di tempat dia suka main musik naksir sama dia, dan saya bilang saya cemburu. Apa kata nya? Laki-laki bermata biru itu bilang..gak usah cemburu, nama nya juga manusia. Dia suka apa yang dia suka. Gak usah pake cemburu. Dan waktu saya bilang saya hanya bercanda..dia pun mengeluarkan emoticon nangis nya. Pas saya tanya kenapa emoticon nya begitu..dia bilang, karena saya gak beneran cemburu. Oh. Okay. mau mu apa sih, sayang?
Dan banyak percakapan-percakapan manis kami yang lain.

Dia adalah inspirasi dibalik cerita yang saya buat, The Afternoon Smiles, bagian awal-awal nya sebagian besar adalah percakapan yang memang terjadi antara kami berdua. Dia juga inspirasi puisi yang berjudul ‘Kamu’. Panda saya.

Perubahan itu diawali Agustus lalu dan saya baru tersadar alasan nya awal bulan ini. Dia menulis sesuatu yang pasti saya baca karena awalnya ini adalah status update dia di facebook yang saya kasih komentar. Dia bosen jomblo tapi gak suka hubungan jarak jauh. Okay..apa karena ini? Saya berpikir terus dan mood saya langsung berubah. Seperti penolakan tidak langsung yang membuat saya patah hati. Apa ini alasan laki-laki itu gak bales pesan saya lagi 3 bulan belakangan ini? Karena saya yakin saya tidak berbuat atau berkata yang salah sama dia.

Semua teman bilang..mungkin saja memang dia awal nya berniat mendekati saya, tapi karena saya jauh..jadi dia nya mundur sendiri. Oh..kenapa dia membuat keputusan sepihak seperti itu? Kenapa gak langsung bilang sama saya dan..pasti ada jalan keluar nya kan? Atau dia takut semakin dalam dan malah gak bisa lepas? Entahlah.

Teman saya berkata : There are hundreds of possibilities, dee. Jadi segala yang diomongin itu mungkin. You just have to believe it, then it will happen. Aku punya feeling dia akan kembali ke kamu.

I really wanna believe it, I do. Tapi rasa-rasa nya saya gak kuat lagi menunggu. It’s been a year sejak kami kenal dan it's been 3 months..he never wrote me back. So, I’ll take a step back. If you ever come back..you always know where I'm at.

I'm gonna miss our silly flirty conversations, panda. I love you, but I’m letting go.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar